Tuesday, September 15, 2009

Pertumbuhan Mikroba
Mikroba merupakan mikroorganisme yang perlu diketahui kemampuannya untuk tumbuh dan hidup sebab beberapa di antaranya sering dimanfaatkan untuk keperluan penelitian.Sampai sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan terus menggali potensi apa yang terdapat di dalam mikriba, oleh karena itu perlu diketahui seluk beluk dari mikroba itu sendiri.Salah satunya yaitu factor- factor apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhannya. Setiap mikrioba memiliki karakteristik kondisi pertumbuhan yang berbeda- beda Pertumbuhan bakteri pada kondisi yang optimum lebih cepat jika dibandingkan dengan jamur dan kaoang. Hal ini disebabkan karena bakteri memiliki struktur sel yang lebih sederhana, sehingga sebagian besar bakteri memiliki waktu generasi hanya sekitar 20 menit jika dibandingkan dengan khamir dan kapang yang struktur selnya lebih rumit dan waktu generasinya yang cukup lama.
Faktor- faktor yang mempegearuhi pertumbuhan mikroba antara lain :
1.Tingkat keasaman (PH)
Kebanyakan mikroba tumbuh baik pada pH sekitar netral dan pH 4,6 – 7,0 merupakan kondisi optimum untuk pertumbuhan bakteri, sedangkan kapang dan khamir tumbuh pada pH yang lebih rendah.
2.Suhu
Suhu merupakan salah satu factor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroba. Setiap mikroba mempunyai kisaran suhu dan suhu optimum tertentu untuk pertumbuhannya. Berdasarkan kisaran suhu pertumbuhan, mikroba dibedakan atas tiga kelompok sbb :
•Psikrofil, yaitu mikroba yang mempunyai kisaran pertumbuhan pada suhu 0 – 20o C
•Mesofil, yaitu mikroba yang mempunyai kisaran suhu pertumbuhan 20 – 450 C
•Termofil, yaitu mikroba yang mempunyai suhu pertumbuhannya diatas 450 C

Kebanyakan mikroba perusak pangan merupakan mikroba mesofil, yaitu tumbuh baik pada suhu ruangan atau suhu kamar. Bakteri pathogen umumnya mempunyai suhu optimum pertumbuhan sekitar 370 C, yang juga adalah suhu tubuh manusia. Oleh karena itu suhu tubuh manusia merupakan suhu yang baik untuk pertumbuhan beberapa bakteri pathogen.
Mikroba perusak dan pathogen umumnya dapat tumbuh pada kisaran suhu 4 – 660 C.
3.Nutrient
Mikroba sama dengan makhluk hidup lainnya, memerlukan suplai nutrisi sebagai sumber energi dan pertumbuhan selnya. Unsur-unsur dasar tersebut adalah : karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, zat besi dan sejumlah kecil logam lainnya. Ketiadaan atau kekurangan sumber-sumber nutrisi ini dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroba
hingga pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.Kondisi tidak bersih dan higinis pada lingkungan adalah kondisi yang menyediakan sumber nutrisi bagi pertumbuhan mikroba sehingga mikroba dapat tumbuh berkembang di lingkungan seperti ini. Oleh karena itu, prinsip daripada menciptakan lingkungan bersih dan higinis adalah untuk mengeliminir dan meminimalisir sumber nutrisi bagi mikroba agar pertumbuhannya terkendali.
4.Oksigen
Mikroba mempunyai kebutuhan oksigen yang berbeda-beda untuk pertumbuhannya. Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, mikroba dibedakan atas 4 kelompok sbb:
•Aerob, yaitu mikroba yang membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya
•Anaerob, yaitu mikroba yang tumbuh tanpa membutuhkan oksigen
•Anaerob fakultatif, yaitu mikroba yang dapat tumbuh dengan atau tanpa adanya oksigen
•Mikroaerofil, yaitu mikroba yang membutuhkan oksigen pada konsentrasi yang lebih rendah daripada konsentrasi oksigen yang normal di udara.
Mikroba perusak pangan sebagian besar tergolong aerob, yaitu membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya, kecuali bakteri yang dapat tumbuh pada saluran pencernaan manusia yang tergolong anaerob fakultatif,

Info: Methana di Mars Mungkin Hasil Aktivitas Mikroba

Dilaporkan dalam jurnal Icarus juga menemukan metanogen di lingkungan yang keras di Bumi. Para peneliti mempelajari lusinan tanah dan sampel uap dari lima gurun berbeda di Utah, Idaho, dan Kalifornia serta Kanada dan Chili. Di sekitar Stasiun Penelitian Gurun Mars, Utah, ditemukan tanda-tanda kehidupan metanogen. Sedangkan kandungan metan dalam sampel gas
300 kali lebih besar daripada tanah sekitarnya. Salah satu anggota tim Timothy Kral dari University of Arkansas, AS menyatakan bahwa lingkungan yang kering biasanya membinasakan bakteri jenis ini. "Jadi, menemukannya di area yang kering tidak pernah diperkirakan siapa pun
sebelumnya," katanya. Metanogen membutuhkan lingkungan anaerob (tanpa oksigen) untuk bertahan hidup serta kombinasi karbon dioksida dan hidrogen untuk menghasilkan energi. Sampel yang dikumpulkan Kral diperoleh dari lingkungan yang kemungkinan besar anaerob, yaitu lapisan kering pada kedalaman 70 centimeter di bawah gurun.
Permukaan Mars juga sangat kering, sehingga temuan tersebut mendukung dugaan bahwa kandungan metan yang ada di Mars mungkin dihasilkan oleh aktivitas mikroba. Tapi menurut Andrew Knoll, seorang ahli biogeokimia di Harvard University dan anggota tim ilmuwan wahana penjelajah Mars, metanogen mungkin tinggal

Sunday, September 6, 2009

WeLL DeSiGn (@daptasi) Rayap

WELL DESIGN (ADAPTASI) PADA RAYAP



1.Adaptasi Morfologi

•Rayap memiliki morfologi yang berbeda-beda sehingga memiliki system pembagian tugas seperti halnya rayap ratu memiliki ukuran yang lebih besar untuk menghasilkan anak, sedangkan rayap prajurit memiliki mulut bertipe penggigit dengan capit yang lebih besar.
2.Adaptasi Tingkah Laku

•Hewan rayap itu buta, untuk menemukan jalan dia membuat terowongan dari tanah yang dapat menuntunnya menuju ke tempat makanan atau sarangannya.
•Rayap mengalami pengelupasan kulit. Pada saat kulit mengelupas, usus bagian belakang ikut terkelupas, sehingga flagellata turut terbawa oleh usus. Untuk mendapatkan kembali flagellata tersebut, rayap biasanya memakan kembali kelupasan kulitnya.
•Berbeda dengan rayap dewasa, rayap yang baru menetas suka menjilati dubur rayap dewasa untuk mendapatkan flagellata.

3.Adaptasi Fisiologi
•Rayap adalah golongan serangga penghancur kayu. Rayap mempunyai enzim yang dapat mencerna kayu karena di dalam ususnya terdapat hewan flagellata yang mampu mencernakan kayu. Hewan flagellata mampu menghasilkan enzim selulose.


Sumber :
http://fajarimoet-fajar.blogspot.com
http://files.ictpamekasan.net
http://mengerjakantugas.blogspot.com

Saturday, September 5, 2009

HeRnIA ??

PEYAKIT HERNIA
Pengertian Penyakit Hernia
Berasal dari bahasa Latin, herniae, yaitu secara harfiah berarti robekan atau sering kita kenal dengan istilah “turun bero”. Dalam dunia medis hernia meupakan penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan.




Macam hernia :
• Menurut lokalisasi / topografinya :
 hernia inguinalis
 hernia umbilikalis
 hernia femoralis
• Menurut isinya :
 hernia usus halus,
 hernia omentum.
• Menurut keadaan :
 Hernia reponibilis : bila isi hernia dapat dimasukkan kembali.
 Hernia ireponibilis : bila tidak dapat dimasukkan kembali.
 Hernia inkarserata : bila tidak dimasukkan kembali dan ada gangguan
jalannya isi usus.
 Hernia strangulate : bila ada gangguan sirkulasi darah.
• Menurut Hama penemunya, seperti
 Hernia petit : hernia didaerah lumbo sacral.
 Hernia Spigellihernia: hernia yang terjadi pads linen semi sirkularis diatas
penyilangan vasa epigastrika inferior pada
muskulus rektus abdominatis bagian lateral.
 Hernia richter : hernia dimana hanya sebagian dinding usus yang terjepit.
• Beberapa hernia lainnya :
 Hernia pantolan :hernia inguinalis & hernia femoralis yang terjadi
pada satu sisi & dibatasi oleh vasa epigastrika inferior.
 Hernia scrotalis : hernia inguinalis yang isinya masuk ke scrotum
secara lengkap.
 Hernia littre : hernia yang isinya adalah divertikulum meckeli.
Penyebab Penyakit Hernia
Penyebab penyakit hernia dapat diakibatkan beberapa hal seperti :
1.Kongenital
Kelemahan pada otot merupakan salah satu factor resiko yang berhubungan dengan factor peningkatan tekanan intra abdomen. Kelemahan otot tidak dapat dicegah dengan cara olah raga atau latihan-latihan
2.Obesitas
Obesitas salah satu penyebab peningkatan tekanan intra abdomen karena banyaknya lemak yang tersumbat dan perlahan-lahan mendorong peritoneum. Hal ini dapat dicegah dengan pengontrolanberat badan.
3.Ibu Hamil
Pada ibu hamil tekanan intra abdomen meningkat terutama pada daerah rahim dan sekitarnya.
4.Mengedan
Mengedan dapat menyebabkan peningkatan tekanan intra abdomen.
5. Pengangkatan beban berat
mengangkat beban berat sehingga terjadi peningkatan tekanan abdomen yang mengakibatkan rusaknya integritas dinding otot perut dan dapat menyebabkan terdorong keluar suatu organ karena defek dan timbulnya tonjolan pada organ.

Tanda dan Gejala Penyakit hernia
1. Hernia reponible tanda dan gejalanya:
• Pasien merasa tidak enak di tempat penonjolan
• Ada penonjolan di salah satu lokasi abdomen misalnya inguinal, femoralis dan lain-lain. Benjolan timbul saat mengejan BAB, mengangkat beban berat ataupun saat aktivitas berat dan hilang pada waktu istirahat baring.
• Kadang-kadang perut kembung.
• Apabila terjadi perlengketan pada kantung hernia dan isi hernia maka tidak dapat dimasukkan lagi (ireponibel).
2. Hernia inkarserata, tanda dan gejalanya :
• Adanya gambaran obstruksi usus dimana pasien mengalami obstipasi, muntah, tidak flatus, perut kembung dan dehidrasi.
• Terjadi gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa.
• Bila lelah terjadi strangulasi. Pasien mengalami nyeri hebat di daerah hernia, dimana nyeri menetap karena rangsangan peritoneum. Pada pemeriksaan local ditemukan benjolan yang tidak dapat dimasukkan lagi diserta nyeri tekan dan tergantung keadaan isi hernia.
• Dapat dijumpai tanda peritonitis atau terjadi abses local, keadaan ini merupakan keadaan gawat darurat dan memerlukan pertolongan segera.
Pengobatan/Pencegahan Penyakit Hernia
Biasanya tidak diperlukan pemeriksaan tambahan untuk menegakkan diagnosis hernia. Namun pemeriksaan seperti ultrasonografi (USG), CT scan, maupun MRI dapat dikerjakan guna melihat lebih lanjut keterlibatan organ-organ yang “terperangkap” dalam kantung hernia tersebut. Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan untuk kepentingan operasi.

Penatalaksanaan hernia dibagi menjadi 2, konservatif dan operatif. Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan pengembalian posisi (dengan cara mendorong masuk tonjolan yang ada secara manual) dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. Pengurangan hernia secara non-operatif dapat segera dilakukan dengan berbaring, posisi pinggang ditinggikan, lalu diberikan analgetik (penghilang rasa sakit) dan sedatif (penenang) yang cukup untuk memberikan relaksasi otot. Perbaikan hernia terjadi jika benjolan berkurang dan tidak terdapat tanda-tanda klinis strangulasi.
Penggunaan bantalan penyangga hanya bertujuan menahan hernia yang telah direposisi dan tidak pernah menyembuhkan sehingga harus dipakai seumur hidup. Hal ini biasanya dpilih jika kita menolak dilakukan perbaikan secara operasi atau terdapat kontraindikasi terhadap operasi. Cara ini tidak dianjurkan karena menimbulkan komplikasi, antara lain merusak kulit dan tonus otot dinding perut di daerah yang tertekan sedangkan strangulasi tetap mengancam. Pada anak-anak cara ini dapat menimbulkan atrofi (pengecilan) testis karena tekanan pada tali sperma yang mengandung pembuluh darah testis. Penggunaan penyangga tidak menyembuhkan hernia. Operasi merupakan penatalaksanaan rasional hernia inguinalis, terutama jenis yang strangulasi. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan.
Banyak pasien hernia inguinal yang memiliki gejala minimal. Menurut sebuah penelitian pada pasien ini observasi dapat menjadi pilihan yang baik, karena pasien dengan gejala minimal jarang menyebabkan komplikasi akut. Penundaan operasi hingga gejala memberat dinyatakan aman.
Jika kita ingin berhasil dalam menangani hernia, ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama adalah penanganan semua faktor risiko yang telah disebutkan diatas, dan kedua adalah celah yang ada diperbaiki secara maksimal. Namun, walaupun telah dilakukan operasi, hernia dapat timbul kembali (rekuren). Hernia yang berulang dalam hitungan bulan atau tahun biasanya menandakan perbaikan yang tidak sempurna, seperti kegagalan dalam menutup celah pada dinding perut. Rekurensi dalam 2 tahun lebih biasanya terjadi akibat perlemahan dinding perut kita sendiri. Sedangkan rekurensi berulang setelah perbaikan yang benar dan dilakukan oleh dokter bedah berpengalaman biasanya terjadi akibat kelainan pada pembentukan kolagen pada tubuh kita sendiri.
Penatalaksanaan pasien dengan hernia rekuren dilakukan dengan menggunakan prostetik material, karena pada berbagai penelitian terbukti sukses mengurangi rekurensi, mengurangi biaya operasi, mengurangi waktu perawatan, dan memperbaiki kualitas hidup pasien. Selain itu juga dapat mengurangi nyeri pasca operasi.
Operasi hernia dapat dilakukan secara laparoskopi (semi tertutup). Menurut beberapa penelitian dinyatakan metode ini memiliki hasil yang lebih baik daripada operasi anterior konvensional (terbuka). Penelitian menyatakan bahwa perbaikan hernia inguinal secara laparoskopi lebih nyaman (pasien mengalami nyeri pre dan post operatif yang lebih rendah) dibandingkan operasi terbuka dan pemulihan pasien lebih cepat. Selain itu angka rekurensi pada metode laparoskopi lebih rendah daripada pasien yang menjalani operasi anterior konvensional. Namun kekurangannya ialah waktu operasi yang sedikit lebih panjang, penggunaan anestesi umum, dan biaya yang lebih mahal.

EvoLusi Katak


EVoluSi KaTak




Evolusi mempengaruhi setiap aspek dari bentuk dan perilaku organisme. Yang paling terlihat adalah adaptasi perilaku dan fisik yang diakibatkan oleh seleksi alam. Adaptasi-adaptasi ini meningkatkan kebugaran dengan membantu aktivitas seperti menemukan makanan, menghindari predator, dan menarik lawan jenis. Organisme juga dapat merespon terhadap seleksi dengan berkooperasi satu sama lainnya, biasanya dengan saling membantu dalam simbiosis. Dalam jangka waktu yang lama, evolusi menghasilkan spesies yang baru melalui pemisahan populasi leluhur organisme menjadi kelompok baru yang tidak akan bercampur kawin.
Akibat evolusi kadang-kadang dibagi menjadi makroevolusi dan mikroevolusi. Makroevolusi adalah evolusi yang terjadi pada tingkat di atas spesies, seperti kepunahan dan spesiasi. Sedangkan mikroevolusi adalah perubahan evolusioner yang kecil, seperti adaptasi yang terjadi dalam spesies atau populasi. Secara umum, makroevolusi dianggap sebagai akibat jangka panjang dari mikroevolusi. sehingga perbedaan antara mikroevolusi dengan makroevolusi tidaklah begitu banyak terkecuali pada waktu yang terlibat dalam proses tersebut Namun, pada makroevolusi, sifat-sifat keseluruhan spesies adalah penting. Misalnya, variasi dalam jumlah besar di antara individu mengijinkan suatu spesies secara cepat beradaptasi terhadap habitat yang baru, mengurangi kemungkinan terjadinya kepunahan. Sedangkan kisaran geografi yang luas meningkatkan kemungkinan spesiasi dengan membuat sebagian populasi menjadi terisolasi. Dalam pengertian ini, mikroevolusi dan makroevolusi dapat melibatkan seleksi pada tingkat-tingkat yang berbeda, dengan mikroevolusi bekerja pada gen dan organisme, versus makroevolusi yang bekerja pada keseluruhan spesies dan mempengaruhi laju spesiasi dan kepunahan.
Terdapat sebuah miskonsepsi bahwa evolusi bersifat "progresif", namun seleksi alam tidaklah memiliki tujuan jangka panjang dan tidak perlulah menghasilkan kompleksitas yang lebih besar. Walaupun spesies kompleks berkembang dari evolusi, hal ini terjadi sebagai efek samping dari jumlah organisme yang meningkat, dan bentuk kehidupan yang sederhana tetap lebih umum.Sebagai contoh, mayoritas besar spesies adalah prokariota mikroskopis yang membentuk setengah biomassa dunia walaupun bentuknya yang kecil,serta merupakan mayoritas pada biodiversitas bumi.Organisme sederhana oleh karenanya merupakan bentuk kehidupan yang dominan di bumi dalam sejarahnya sampai sekarang. Kehidupan kompleks tampaknya lebih beranekaragam karena ia lebih mudah diamati.
Sebuah fosil berusia 280 juta tahun yang berasal dari spesies
katak yang telah punah. Skenario evolusi juga mengatakan bahwa ikan, yang berevolusi dari invertebrata, di kemudian hari merubah diri mereka sendiri menjadi amfibi yang dapat hidup di darat. (Amfibi adalah hewan yang dapat hidup di darat dan di air, seperti katak).
Katak awalnya dilahirkan di air, hidup di sini untuk beberapa saat, dan kemudian muncul di darat setelah menjalani proses yang dikenal dengan “metamorfosis”. Sejumlah orang beranggapan bahwa metamor-fosis adalah bukti evolusi, padahal keduanya tidak ada kaitannya satu sama lain. Satu-satunya mekanisme perkembangan yang dikemuka-kan oleh evolusi adalah mutasi. Metamorfosis tidak muncul akibat peristiwa kebetulan sebagaimana mutasi.Sebaliknya, perubahan ini diha-silkan oleh kode genetik dalam katak. Dengan kata lain, fakta telah membuk- tikan bahwa ketika seekor katak lahir, ia akan memiliki tubuh yang memungkinkannya
hidup di darat. Klaim para evolusionis tentang perpindahan dari air ke darat mengatakan bahwa ikan, dengan kode genetik yang secara khusus dirancang untuk kehidupan di air, berubah menjadi makhluk darat sebagai hasil dari mutasi acak dan kebetulan. Namun, dengan alasan ini, sesungguhnya metamorfosis malah meruntuhkan teori evolusi daripada mendukungnya. Sebab kesalahan terkecil dalam proses metamorfosis berarti kematian atau cacat bagi organisme
tersebut. Sangatlah penting bagi metamorfosis untuk berlangsung secara sempurna. Adalah mustahil jika proses serumit ini, yang tidak memberi peluang bagi kesalahan, untuk terjadi melalui mutasi acak dan kebetulan sebagaimana pernyataan evolusi. Pada kenyataannya, metamorfosis adalah sebuah keajaiban yang mengungkapkan kesempurnaan dalam penciptaan.
Melalui metamorfosis, katak mengalami perubahan bentuk. Di akhir perubahan yang sempurna ini, mereka menjadi teradaptasi untuk hidup di darat.






Sebuah pemandangan Permian awal, dengan Gerobatrachus hottoni mengejar mayfly Protoreisma antara tanaman2 Calamites dan dibawah sebuah reruntuhan Walchia conifer. (Credit: Michael Skrepnick)


ScienceDaily (May 21, 2008) — Deskripsi amfibi purba yang jutaan tahun lalu berenang di kolam yang tenang dan menangkap mayfly di tanah sekitarnya di Texas telah menghentikan salah satu kontroversi terbesar dalam evolusi vertebrata. Penemuan ini di buat oleh tim peneliti yang di pimpin ilmuan2 dari University of Calgary.
Fosil Gerobatrachus memberikan pemahaman yang jauh lebih penuh atas asal usul dan evolusi amfibi modern. Tengkorak, tulang belakang dan gigi dari Gerobatrachus merupakan campuran dari fitur katak dan salamander--fosil memiliki dua tulang menyatu di lutut, yang normalnya ada pada salamander, dan sebuah telinga timpanik sangat besar (gendang telinga). Ia juga memiliki tengkorak yang ringan dan lebar seperti katak. Tulang belakangnya tepat merupakan intermediat antara katak dan salamander modern dan primitif.
Katak jelas berbeda dengan salamander. Tetapi, keduanya memiliki kemiripan, yakni bisa hidup di air dan darat dan memiliki empat kaki. Namun, yang ditemukan kali ini sungguh menakjubkan karena merupakan perpaduan keduanya.
Para peneliti Kanada telah menemukan fosil berusia 290 juta tahun yang disebut frogamander. Nama itu mengacu pada kata frog atau katak dan salamander. Temuan tersebut diharapkan memberi petunjuk mengenai nenek moyang katak dan salamander yang merupakan hewan amfibi itu.
Amfibi modern-katak, salamander, dan caecilian serupa cacing-merupakan hewan-hewan yang diduga memiliki hubungan kekerabatan. Namun, ketiadaan catatan fosil yang menunjukkan perkembangan evolusi mereka menjadi bahan perdebatan di ranah ilmu pengetahuan.
Temuan fosil Gerobatrachus hottoni atau "katak tua" yang dideskripsikan dalam jurnal Nature mungkin menjadi satu-satunya petunjuk yang ada mengenai kekerabatan keduanya.
"Ini adalah mata rantai yang hilang antara fosil purba dan fosil modern yang menjadi nenek moyang hewan-hewan amfibi itu," ujar Jason Anderson dari University of Calgary yang memimpin penelitian. "Inilah yang kita sebut sebagai katak-salamander."
Gerobatrachus memiliki bentuk antara katak dan salamander, dengan tulang pergelangan kaki serupa dengan tulang salamander, tengkorak lebar serupa katak, dan tulang belakang yang serupa perpaduan keduanya.
Fosil tersebut memunculkan dugaan bahwa amfibi modern mungkin berasal dari dua kelompok, di mana katak dan salamander berasal dari amfibi purba yang disebut temnospondyl, sementara caecilian serupa cacing adalah keturunan lepospondyls.
Gerobatrachus hottoni sendiri ditemukan di Texas tahun 1995 oleh tim peneliti dari Institusi Smithsonian, yang salah satu anggotanya adalah almarhum Nicholas Hotton. Dari situlah fosil tersebut diberi nama.
Pekerjaan tim yang dilanjutkan oleh Anderson kemudian berhasil memunculkan anatomi fosil itu secara penuh. "Fosil tersebut nyaris lengkap," ujar Anderson. "Ia mati dalam posisi terlentang. Kaki-kakinya terlipat di bagian perut."
Walau masih menjadi perdebatan yang harus dibuktikan melalui lebih banyak temuan, Anderson yakin penemuan ini akan memberi petunjuk untuk menjawab pertanyaan apakah katak dan salamander memiliki nenek moyang sama yang lebih modern dibanding perkiraan sebelumnya.





KATAK RACUN

ScienceDaily (Mar. 10, 2009) — Katak racun berwarna di Amazon mendapatkan keanekaragamannya yang besar pada leluhur yang melompat ke daerah ini dari pegunungan Andes beberapa kali pada 10 juta tahun terakhir, sebuah studi baru dari University of Texas at Austin menunjukkannya Ini adalah studi pertama untuk menunjukkan kalau Andes telah menjadi sumber utama keanekaragaman di lembah Amazon, salah satu oasis terbesar keanekaragaman hayati di bumi. Penemuan ini melawan gagasan kalau keanekaragaman Amazon adalah hasil dari evolusi hanya dalam hutan tropis itu sendiri.
"Pada dasarnya, lembah Amazon adalah tempat pencairan untuk katak amerika selatan," kata mahasiswa Juan Santos, pengarang utama studi ini. "Katak racun memiliki beberapa tempat asal, yang jelas di pegunungan andes, selama jutaan tahun. Kami menunjukkan kalau anda tidak dapat memahami keanekaragaman Amazon dengan hanya melihat pada lembah ini. Daerah sekitarnya juga berperan penting."Santos dan Dr. David Cannatella, professor biologi integratif, menerbitkan penemuannya bulan ini di jurnal PLoS Biology. Telah lama dianggap kalau banyak evolusi keanekaragaman hayati di lembah amazon terjadi pada satu hingga dua juta tahun terakhir, sebuah waktu yang singkat. Santos dan Cannatella mengintip ke sekitar 45 juta tahun lalu memakai teknik biogeografis terbaru untuk menciptakan sejarah evolusi mendalam dari katak racun dalam ruang waktu. Karena tidak adanya catatan fosil yang banyak untuk hutan tropis, karya mereka berdasarkan terutama pada barisan DNA untuk menemukan sejarah evolusi katak.
Katak racun, atau dendrobatidae, beragam dan tersebar luas di Neotropik, sebuah wilayah yang meliputi Amerika tengah dan selatan. Para ilmuan membuat sebuah pohon evolusi, atau filogeni, memakai 223 dari 353 spesies katak racun yang diketahui dari daerah ini.
Dalam menganalisa hubungan evolusi pada katak racun, mereka menemukan kalau keanekaragaman Amazon adalah hasil dari setidaknya 14 dispersal dari katak purba pada daerah ini berawal dari sekitar 23 juta tahun lalu. Semua katak racun amazon yang hidup berevolusi dari leluhur-leluhur ini, sebagian besar (11 dispersal) datang dari pegunungan Andes.
Lembah Amazon telah berubah dramatis pada waktu itu. Sebuah sistem air dalam daratan raksasa telah muncul dan lenyap, penunungan Andes memulai terangkat (sekitar 15 juta tahun lalu) dan Sungai Amazon terbentuk (sekitar 9 juta tahun lalu).
Sebagian besar dispersal katak dari Andes terjadi antara satu dan 7 juta tahun lalu, saat hutan tropis modern dari lembah Sungai Amazon terbentuk.
"Ada dispersal berulang pada katak dari kaki gunung Andes setelah daratan basah dalam benua yang luas tertarik dari Amazon," kata Santos.
Katak-katak kemudian berevolusi menjadi sekitar 70 spesies yang ditemukan sekarang di lembah Amazon.
Sumber :
• blog.unila.ac.id/pendra/category/nenek-moyang-katak/
• faktaevolusi.blogspot.com/.../keanekaragaman-amfibi-amazon-terlacak.html –
• www. Wiki dot/katak racun/pohon evolusi katak/
• www.wikipedia.com/org/evolusi/
• bluefarm forum.blogspot.com/fosil katak evolusi ditemukan/

TeNtanG DiRiQ_

My photo
I’m collage in Hasanuddin University Fakultas MIPA Biology