Monday, July 26, 2010

ALGA ( Rhodophyceae, chlorophyceae , dan Phaeophyceae )

 
TUGAS INDIVIDU
FIKOLOGI

ALGAE( RHODOPHYCEAE, CHLOROPHYCEAE, PHAEOPHYCEAE )

NAMA                       : FIRMAN SANTHY GALUNG
NIM                            : H41107031
                                      
LABORATORIUM BOTANI JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 
2009



ALGA ( Rhodophyceae, chlorophyceae , dan  Phaeophyceae )

Dalam dunia tumbuhan ganggang termasuk kedalam dunia thallopyta (tumbuhan talus), karena belum mempunyai akar, batang dan daun secara jelas.dan ganggang ada yang bersel tunggal dan juga ada yang bersel banyak dengan bentuk Alga (jamak Algae) juga adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan  dapat dianggap tidak memiliki “organ” seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). serupa benang atau lembaran.
Tubuh ganggang terdapat zat warna (pigmen), yaitu :
-    fikosianin           : warna biru
-    klorofil               : warna hijau
-    fikosantin           : warna perang/ coklat
-    fikoeritrin           : warna merah
-    karoten               : warna keemasan
-    xantofil               : warna kuning
Ganggang bersifat autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri). Hampir semua ganggang bersifat eukaryotik. Habitat hidupnya di air tawar, laut dan tempat-tempat yang lembab dasar perairan.
Habitat Alga
Penyebaran makro alga dibatasi oleh daerah litoral dan sub litoral dimana masih terdapat sinar matahari yang cukup untuk dapat berlangsungnya proses fotosintesa. Didaerah ini merupakan tempat yang cocok bagi kehidupan alga karena terdiri atas batuan. Daerah intertidal pada pantai yang berbatu-batu mempunyai sifat tertutup sesuai daerah alga merah atau alga coklat terutama alga dari genus facus alga yang sering disebut rumput laut (seaweeds). Biasanya makro alga sedikit terdapat diperairan yang dasarny berlumpur atau berpasir karena sangat terbatas benda keras yang cukup kokoh untuk tempatnya melekat. Umumnya ditemukan melekat pada terumbu karang, batuan, potongan karang, cangkang molusca, potongan kayu dan sebagainya
Penyebaran dan pertumbuhan seaweeds disuatu perairan pantai sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor salinitas, intensitas cahaya matahari, dan turbiditas dan juga tipe substrat dan kedalaman dasar laut adalah dua faktor penting yang menentukan kehadiran suatu jenis
alga bersel banyak kebanyakan melekat pada batuan atau dasar yang keras diperairan dangkal. Alga ini melekat dengan menggunakan organ yang kuat memegang tetapi bukan akar dan sering kali membentuk hutan yang luas (kelp beds) tepat dibawah garis air surut atau pasang surut.
Tumbuhan alga merupakan tumbuhan tahun yang hidup di air, baik air tawar maupun air laut, setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab atau basah. Tubuh alga menunjukkan keanekaragaman yang sangat besar, tetapi sernua selnya selalau jelas mempunyal inti dan plastida dan dalam plastidnya terdapat zat-zat warna derivat kiorofil yaltu kiorofil a, b atau kedua-duanya. Selain derivat-derivat klorofil terdapat pula zat-zat warna lain yang justru kadang-kadang lebih inenonjol dan menyebabkan ketompok-kelompok ganggang tertentu diberi nama menurut warna tadi. Zat-zat warna tersebut berupa fikosianin (berwama biru), fikosantin (berwarna pirang), fikoeritrin (he merah). Disamping itu juga diternukan zat-zat warna santofli dan karoten.
Berdasarkan habitat yang ditempatinya diperairan , dibedakan atas:
a.  Ganggang Subbaerial yaitu ganggang yang hidup didaerah permukaan,
b.  Ganggang Intertidal, yaitu ganggan secara periodic muncul kepermukaan karena naik turun   
     air akibat pasang surut.
c. Ganggang Subritorsal, yaitu ganggang yang berada dibawah permukaan air,
d. Ganggang Edafik, yaitu ganggang yang hidup diddalam tanah pada dasar perairan
Ekologi Makro Alga
Makro alga memerlukan sinar matahari untuk dapat melangsungkan fotosintesis. Banyaknya sinar matahari yang masuk dalam air berhubungan erat dengan kecerahan air laut. Fotosintesis berlangsung tidak hanya dengan bantuan sinar matahari saja tetapi juga oleh zat hara sebagai makanannya. Gerakan air selain untuk mensuplai zat hara, juga membantu memudahkan rumput laut menyerap zat maknannya, membersihkan kotoran dan dan melangsungkan pertukaran oksigen dan karbondioksida. Gerakan air yang baik untuk pertumbuhan rumput laut ini antar 20-40 cm/detik. Sedangkan gerakan air bergelombang tidak lebih dari 30 cm. Bila arus air lebih cepat maupun ombak yeng terlalu tinggi dapat dimungkinkan terjadi kerusakan tanaman misalnyapatah atau terlepas dari substratnya.
Pertumbuhan makro alga juga dipengaruhi oleh salinitas atau kadar garam dan temperatur. Ada 2 golongan makro alga bedasarkan kisaran salinitas yaitu: Rumput laut yang stenohalin, yaitu makro alga yang hidup, dan tumbuh pada perairan dengan kisaran salinitas yang sempit artinya bahwa makro alga ini tidak mampu tumbuh pada kisaran salinitas yang bervariasi; dan rumput laut yang euryhalin yaitu rumput laut yang tumbuh pada kisaran salinitas yang luas dimana artinya bahwa makro alga ini mampu tumbuh pada kisaran salinitas yang bervariasi
Manfaat Makro Alga
Alga memiliki nilai ekonomis yang sangat penting artinya bagi para penduduk karena dapat dimanfaatkan untuk sayuran, obat traditional, pupuk organik, makanan ternak dan sebagainya. Bahkan senyawa kimia yang di ekstraksi dari alga laut makro bentik ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dan bahan tambahan untuk pembuatan makanan, obat-obatan dan kosmetik. Makro alga diperairan Indonesia dapat diamati dari potensi lahan budidaya yang tersebar di Indonesia. Potensi usaha makro alga di Indonesia mencakup areal seluas 26.700 ha dengan potensi produktif sebesar 482.400 ton/ tahun. Budidaya makro alga mempunyai peranan penting dalam usaha meningkatkan produksi perikanan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi serta memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar negeri.
 Pemanfaatan alga secara tradisional terutama sebagai bahan pangan misalnya ada yang dimakan mentah seperti lalap, dibuat sayur atau sebagai obat. Pemanfaatan untuk industri dan sebagai komoditi ekspor baru berkembang daalm beberapa dasawarsa terakhir ini. Kandungan yang terdapat dalam makro alga adalah algin, agar dan keraginan. Algin adalah bahan yang terkandung dalam alga coklat yang banyak digunakan dalam industri kosmetika dan farmasi. Agar-agar bisa diperoleh dari alga merah yaitu dari marga  Gellidium, Gracillaria, Hypnea merupakan bahan pokok pembuatan agar-agar. Sedangkan karaginan merupakan bahan yang juga diperoleh dari berbagai jenisalga merah. Abhan ini dalam industri perdagangan mempunyai manfaat yang sama dengan Agar dan Algin.

Rhodophyceae (Alga merah)
Alga merah ini memiliki pigmen dominan warna merah atau fikoeritrin, selain di dalam alga ini juga terdapat pigmen lainnya seperti klorofil, fikosantin,fikobilin dan sebagainya, namun jumlahnya hanya sedikit. Alga ini banyak ditemukan di dilaut dqn sedikit di perairan air tawar. Kegunaan dari alga ini banyak dijadikan sebagai agar - agar yang kaya akan serat atau fiber serta untuk media agrikultur (marinkultur).
Contohnya:
-      Eucheuma spinosum, merupakan penghasil agar-agar.

-      Gracillaria sp., menghasilkan bahan untuk pembuatan kosmetika
Ganggang merah berwarna merah sampai ungu, tetpai ada juga yang lembayung atau pirang atau kemerah – merahan, chromatofora berbentuk cakram atau lemabaran dan mengandung klorofil a, klorofil b dan karoteboid. Akan tetapi, warna lain tertutup oleh warna merah fikoiretrin sebagai pigmen utama yang mengadakan fluoresensi.
Peranan ganggang merah :
Eucheuma spinosum, Gracilaris, Gelidium merupakan penghasil agar-agar.

Chlorophyceae (Alga Hijau)
Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat melakukan fotosintesis. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air.
umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau
merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara gangganga lain.
Cara reproduksi dengan fragmentasi dan konyugasi.
Contohnya :
- Chara : bentuknya seperti tumbuhan tingkat tinggi, terdapat di air tawar. Batang beruas-ruas
               dan tiap ruas bercabang kecil.
- Ulva  : terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut selada air dan dapat
              dimakan.
Peranan ganggang hijau :
a.   Menguntungkan :
- Sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.
-  Dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
- Penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.
b. Merugikan :
-  Ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air akan berubah   
   warna dan berbau.
Chlorophyta (algae hijau) adalah tumbuhan yang berwarna hijau yang mirip dengan tumbuhan tinggi berdasarkan pigmennya, khlorofil a dan b, karotin dan xantofil. Dinding sel terdiri dari sellulosa dan pektin, dan hasil fotosintesisnya adalah karbohidrat (tepung). Terdapat perkapuran pada beberapa jenis,. Jenis-jenis dari divisi ini adalah makroskopis, filamen, sefon  
( bunga karang ) atau bentuk thallus.
Sel-sel ganggang hijau mempunyai khloroplas yang berwarna hijau, dan mengandung khlorofil a dan b serta karetinoid. Pada chloroplas terdapat perenoid. Hasil asimilasi berupa tepung dan lemak, terdiri dari sel-sel yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-cabang, hidupnya ada yang diair tawar, air laut dan juga pada tanah yang lembab atau yang basah.

Alga Coklat (Phaeophyceae)
Phaeophyta (ganggang coklat/ pirang) Hidup di pantai, warna coklat karena adanya pigmen fikosantin (coklat), klorofil a, klorofil b dan xantofil. Tubuh berbentuk seperti benang atau lembaran yang dapat mencapai puluhan meter. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan generatif dengan isogami dan oogami.
Contohnya :
- Laminaria
- Fucus

- Turbinaria
- Sargasum


Peranan ganggang coklat :
- Penghasil asam alginat, sebagai bahan campuran es krim, cat, obat-obatan, lateks sintetis
- Sumber I2 (iodium) dan K (kalium)
- Sebagai makanan ternak
Berwarna coklat / pirang, sebagai hasil asimilasi dan sebagai zat makanan. Tidak ditemukan zat tepung, hidup di air tawar, dilaut dan didaerah iklim sedang dan dingin, hidupnya melekat pada batu-batu, kayu dan ada yang hidup sebagai endofit.
Phaeophyta (algae coklat) berwarna coklat karena fukoxantin yang menutupi klorofil a dan c, karotin dan xantofil lainnya. Dinding sel terdiri dari sellulosa dan asam alginik. Hasil makanan cadangan adalah karbohidrat. Jenis dari divisi ini umumnya makroskopis, filamen atau bentuk thallus. Warna ganggang coklat disebabkan oleh pigmen coklat (pikosantin), yang secara dominan menyelubungi warna hijau dari klorofil pada jaringan.ganggang coklat juga mengandung pigmen lainnya seperti klorofil a, klorofil c, violak xantin, b-karioten, diadinoxcatin, dan fukosantin.

Sumber :


























Tuesday, July 13, 2010

SISTEMATIK TUMBUHAN RENDAH




SISTEMATIK TUMBUHAN RENDAH

Divisi SCHIZOPHYTA(Tumbuhan belah)
            Divisi schizophita, berkembang biak dengan cara membelah, tubuh hanya terdiri atas satu sel saja, protoplas belum terdiferensiasi dengan jelas, sehinga ini belum tampak nyata, demikian pula plastidanya. Schizophita dibagi atas 2 kelas, yaitu :
1. Kelas Bacteria  atau Schizomycetes (Bakteri)
            Bakteri merupakan kelompok makhluk hidup yang bersel tunggal, yang hubungan kekerabatanya dengan makhluk hidup lainnya masih diliputi kegelapan. Mereka dimasukkan dalam golongan jasad renik atau mikroba, karena tubuhnya yang amat kecil sehingga tak dapatdilihat dengan  mata telanjang. Bentuknya beraneka ragam seperti peluru, bola, batang, dan spiral, ukuran tubuhnya  hanya mencapai beberapa mikron, berupa sel tunggal,bergerak secara pasif, bersifat heterotrof, hidup sebagai parasit dan asimilasi, berkembangbiak secara vegetative atau aseksual dengan membelah diri. Bakteri dapat ditemukan dimana-mana karena tubuh yang kecil dan cara hidup yang beraneka ragam. Bakteri ada yang mnguntungkan manusia, tapi ada juga yang merugikan manusia.
Bakteri digolongkan dalam beberapa bangsa :
1.      Bangsa Eubacteralales
2.      Bangsa Chamydobacteriales
3.      Bangsa Myxobacterales
4.      Bangsa Mycobacteriales
5.      Bangsa Spirochateales
Kelas cyanophyceae (alga biru)

Alga biru atau ganggang lendir adalah ganggang bersel tunggal atau berbentuk benang dengan struktur yang masih sederhana, Berwarna biru-kehijauan, autotrof, Dinding sel mengandung pectin, hemiselulosa, dan selulosa, yang kadang-kadang berupa lendir, Umumnya tidak bergerak, Tidak memiliki bulu cambuk, Perkembangbiakan selalu vegetative dengan membelah.

Chyanophyceae dibedakan dalam 3 bangsa :
1.      Bangsa chroococalea
2.      Bangsa chamaesiphonales
3.      Bangsa hormogonales
Divisi THALLOPHYTA (tumbuhan talus)
Divisi ini meliputi tumbuh-tumbuhan yang memiliki  sebagai ciri utama tubuh yang berbentuk tallus yakni yamg tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Perkembangbiakan terjadi dengan cara vegetative atau aseksual maupun secara generative atrau seksual.Perkembangbiakan seksual terjadi melalui peleburan gamet-gamet yang terbentuk dalam organ-organ yang disebut gametangium.Berdasarkan ciri utama yang menyangkut cara hidupnya divisi thallophyta dibedakan atas 3 anak divisi yaitu :ggang merupakan tumbuhan tallus hidup di air tawar maupun air laut, selalu menempati habitat yang lembab atau basah, ada yang bergerak aktif seperti plankton dan ada yang tidak bergerak aktif
Algae dapat dibedakan dalam 7 kelas yaitu:
1.Kelas Flagellate
Flagellata bergerak dengan bulu cambuk, dapat mengalami perubahan bentuk seperti amoeba,  beberapa jenis bersifat ameboid, cara makannya juga seperti amoeba, sel flagellata mempunyai vakuola berdenyut dan mempunyai suatu bintik merah (stigma), berkembangbiak dengan cara aseksual dan seksual, terdapat pada semua perairan.
Flagellate dibagi dalam beberapa bangsa :
a.       Bangsa chrysomonadales
b.      Bangsa dinoflaellatae
c.       Bangsa euglenaes
d.      Bangsa protochloridales
e.       Bangsa volvocales
2. Diatomeae (ganggang kresik)
Ganggang resik bentuk selnya seperti bilateral dan yang sentrik, dinding sel terdiri atas paktin, mempunyai inti dan kromatofora berwarna kuning-coklat yang mengandung klorofil-akarotin,  mempunyai zat warna dan hidup sebagai saprofit, berkembangbiak dengan cara membelah, pembentukan spora, seksual melalui oogomi, habitatnya di air tawar maupun air laut.
Diatome dibagi dalam 2 bangsa yaitu :
1.      bangsa centrales
2.      bangsa pennales
3. Cholorophyceae (ganggang hijau)
Ganggang hijau mempunyai kloroplas yang berwarna hijau mengandung klorofil-a dan b serta karotenoid, perkembangbiakannya secara aseksual dan seksual, terdiri atas sel-sel kecil merupakan koloni berbentuk baenang bercabang-cabang atau tidak, biasanya hidup di air tawar
Cholorophyceae dibagi dalam 4 bangsa yaitu :
1.Bangsa chlorococcales
2. Bangsa ulotrichales
3. Bangsa oedogoniales
4. Bangsa siphonales


4. Conjugate (gangggang gandar)
Ganggang gandar merupakan ganggang yang berwarna hijau, sel-selnya mempunyai satu ini dan dinding sel dari selulosa, tidak membentuk zoospore maupun gamet yang mempunyai bulu cambuk, berkembangbiak secara generative, hidup dalam air tawar, ada yang bersel tunggal, ada yang berupa koloni berbentuk benang melekat pada suatu alas.
 Conjugate dibedakan dalam dua bangsa :
1.      Bangsa Desmidialis
2.      Bangsa Zygnematales
Divisi BRYOPHITA (tumbuhan lumut)
            Lumut merupakan tumbuhan darat sejati, walaupun masih menyukai tempat yang lembab dan basah. Lumut yang hidup diair jarang kita jumpai kecuali lumut gambut (sphagnum sp). Pada lumut akar yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekat dengan perantaraan rhizoid (akar semu) merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan ber-talus(talofita) dengan ber-kormus(Kormofita). Lumut mempunyai klorofil sehingga bersifat autotrof,kebanyak hidup di darat.
            Perkembangan lumut secara singkat yaitu spora yang kecil dan haploid, berkecambah menjadi suatu protalium(protonema) kemudian ada yan menjadi besar, adapula yang tetap kecil. Pada protonema terdapat kuncup-kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumut. Lumut dibagi dalam beberapa kelas :
Kelas Hepaticae (lumut hati)
Lumut hati kebanyakan tumbuh di tempat-tempat yang basah, mempunyai struktur yang higromorf, ada juga terdapt pada tempat kering seperti pada pohon,dalam tubuh mempunyai penyimpan air. Lumut hati dibedakan dalam 3 bangsa :
1.      Bangsa Anthocerotales(lumut tanduk)
2.      Bangsa Marchantiales
3.      Bangsa jungermaniales
Kelas Musci (Lumut daun)
            Lumut daun dapat tumbuh diatas tanh-tanah gundul yang mengalami masa kekeringan bahkan diatas pasir yang bergerak, dapat juga dijumpai di atas bebatuan cadas, pada batang-batang dan cabang pohn, memiliki spora, memiliki alat klelamin yang terkumpul pada ujunh batang atau pada ujunh cabang-cabangnya. Musci dibedakan dalam 3 bangsa :
1.      bangsa andreales
2.      bangsa sphagnales (lumut gambut)
3.      bangsa brayales
Divisi PTERODOPHYTA(paku)
            Merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, pada tumbuhan paku menghasilkan biji, warga tumbuhan paku amat heterogen baik ditingaju dari segi habitus maupun cara hidupnya. Dalam taksonomi pterodophyta termasuk juga yang telah punah, dibedakan dalam beberapa kelas :
1.      Kelas Psilophytinae
Merupakan paku telanjang atau tidak berdaun atau mempunyai daun-daun kecil(mikrofil) yang belum terdiferensiasi.
Terdiri atas beberapa bangsa yaitu:
1.      Bangsa pshilophytales (paku telanjang)
2.      Bangsa pshilotales
2. Kelas Lycopodinae
3. Kelas Equisetinae
4. Kelas Filicinae


TeNtanG DiRiQ_

My photo
I’m collage in Hasanuddin University Fakultas MIPA Biology